Memanggungkan Indonesia

Senin, 16 Juni 2014

Management Strategy

By on 22.10
by bichwantoro

Management strategy adalah proses analisa, pengambilan keputusan dan tindakan perusahaan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Definisi ini mencakup dua elemen utama management strategy yaitu: Pertama, Management strategy suatu organisasi memerlukan tiga proses yang berlangsung secara kontinyu: analisa, pengambilan keputusan dan tindakan.

Management strategy berkaitan dengan proses analisa: target strategis organisasi (visi, misi dan tujuan strategis), analisa lingkungan internal dan analisa lingkungan eksternal organisasi. Selanjutnya, pemimpin organisasi harus membuat keputusan strategis. Keputusan strategis secara umum membahas dua pertanyaan dasar: Apa industri yang akan dipilih? Bagaimana seharusnya bersaing di dalam industri tersebut? Pertanyaan-pertanyaan ini dijumpai pada organisasi domestik maupun organisasi yang beroperasi secara internasional. Terakhir adalah tindakan yang harus dilakukan. Keputusan akan jarang dilakukan, sampai organisasi akan melakukan tindakan. Perusahaan harus melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjalankan strategi perusahaan. Hal ini menuntut para pemimpin untuk mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dan merancang organisasi untuk menjalankan strategi yang diinginkan menjadi kenyataan. Sebagaimana akan kita lihat pada bagian berikut, management strategi adalah proses berkelanjutan, dan perkembangan organisasi membutuhkan interaksi yang sangat kuat diantara ketiga proses tersebut. Kedua, inti dari management strategy adalah mempelajari bagaimana sebagian perusahaan dapat mengungguli perusahaan yang lain. 

Dengan demikian, manajer perlu menentukan bagaimana perusahaan bersaing sehingga memperoleh keunggulan berkelanjutan untuk periode waktu yang panjang. Itu artinya harus fokus pada dua pertanyaan mendasar: Bagaimana seharusnya kita bersaing dan persainan dalam rangka menciptakan keunggulan kompetitif di pasar? Sebagai contoh, manajer perlu menentukan apakah perusahaan harus memposisikan dirinya sebagai low-cost strategy, atau mengembangkan produk dan jasa yang unik yang memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga premium atau kombinasi dari keduanya. Manajer juga harus memutuskan bagaimana membuat keunggulan yang berkelanjutan, bukan keunggulan yang hanya sementara di pasar. Yaitu: Bagaimana kita bisa menciptakan keunggulan kompetitif di pasar yang tidak hanya unik dan berharga, tetapi juga sulit bagi pesaing untuk mengikuti atau membuat substitusi? Ide yang berhasil akan selalu ditiru oleh pesaing dengan segera. Pada 1980-an, American Airlines mencoba untuk membangun keunggulan kompetitif dengan memperkenalkan program frequent flyer. Dalam seminggu, semua maskapai penerbangan melakukan hal yang sama. Frequent flyer bukan lagi merupakan keunggulan kompetitif, akan tetapi menjadi alat untuk mengimbangi persaingan. Tantangannya adalah menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Michael Porter berpendapat bahwa keunggulan kompetitif yang berkelanjutan tidak dapat dicapai hanya dengan melakukan proses operasional secara efektif saja. 

Kebanyakan inovasi manajemen yang populer dalam dua dekade belakangan ini adalah: total quality, just-in-time, benchmarking, business process reengineering, outsourcing. Semua inovasi tersebut merupakan improvement proses operasional secara efektif. Operasional yang efektif berarti melakukan hal yang sama tetapi lebih baik dari operasional yang dilakukan pesaing. Masing-masing hal tersebut adalah penting, tetapi tidak akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dengan alasan sederhana karena setiap orang melakukan hal yang sama. Strategi adalah segala sesuatu yang menjadikan berbeda dengan yang lain.

 Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan hanya mungkin dijalankan dengan melakukan kegiatan yang berbeda dari pesaing atau melakukan kegiatan serupa dengan cara yang berbeda. Perusahaan seperti Wal-Mart, Southwest Airlines dan IKEA telah berkembang dengan unik, konsisten secara internal dan sulit meniru sistem yang dimiliki yang telah memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Perusahaan dengan strategi yang baik harus membuat pilihan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai. Melakukan segala sesuatu yang dilakukan pesaing pada akhirnya akan mengarah kepada aktivitas yang saling merusak, bukan merupakan keunggulan jangka panjang seperti misalnya persaingan harga.

 Sumber: Dess, Gregory G., G.T. Lumpkin and Marilyn L. Taylor. Strategic Management. 2 ed. New York: McGraw-Hill Irwin, 2005.

0 komentar:

Posting Komentar