"Tuhan
mungkin sudah bosan minum air kelapa," demikianlah pemikiran PeeKay saat berada di
salah satu Gereja Katolik, di Kota New Dehli. Air kelapa muda menjadi simbol ritual
agama Hindu di Sungai Gangga. Lalu ia bertanya kepada petugas
Misa, untuk apa anggur yang dipegang oleh Pastur di depan Altar. Petugas
tersebut cukup terusik dengan kehadiran PeeKay yang membawa air kelapa muda. Ia
lantas berusaha menjelaskan kepada PeeKay simbol sebenarnya dari anggur yang
digunakan dalam Sakramen Ekaristi.
Setelah mendapatkan
jawaban, PeeKay segera menuju pasar dan mencari minuman anggur. Kepada dua
orang Muslim, ia lalu bertanya dimana rumah Tuhan. Masjid, tempat ibadah umat
muslim terdekat menjadi tujuan terakhirnya membawa anggur untuk Tuhan. Tapi apa
yang didapatnya, alih-alih mendapatkan senyuman dari Tuhan yang sedang
dicarinya, ia malah dikejar oleh umat muslim yang sedang beribadah karena
ketahuan membawa minuman beralkohol ke Masjid. Inilah sekelumit kisah jenaka
dan menyedihkan pencarian PeeKay akan Tuhan, hanya untuk menanyakan keberadaaan
remote control-nya yang hilang.
Di akhir
bulan Desember tahun 2015, tepatnya tanggal 19 Desember 2014, industri perfilman
India atau yang dikenal dengan nama Bollywood kembali merilis film komedi "PK".
Penjualan film ini terbukti sukses dan fantastis dalam satu bulan terakhir.
Jasa penjual film online, merilis, bahwa "PK" sudah mencatatkan pemasukan sebesar
Rs 102 crore atau setara dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar
sepanjang sejarah penjualan film secara online di India (sumber :
kapanlagi.com). Tentunya bukan tanpa alasan, kenapa penjualan tiket film secara
online ini terbilang fantastis. Film ini mendapatkan tempat di hati masyarakat
dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang pluralis. Film besutan sutradara 3 Idiots
(2009), Rajkumar Hirani, ini mampu memberikan pesan toleransi antar umat
beragama.
Walaupun
sudah dua bulan yang lalu rasanya belum terlambat untuk memberikan sedikit
resensi dari film ini, mengingat banyak masyarakat yang belum sempat
menontonnya. Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar
angkasa yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir
Khan). PeeKay yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang. proses
pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol” agar dia bisa
kembali ke planetnya, menarik perhatian seorang wanita penyiar televisi cantik
Jaggu (anushka Sharma). Jagu yang kebetulan kehilangan kekasihnya Sarfaraz
semasa kuliah di Belgia karena perbedaan agama. Sarfaraz adalah seorang pria
warga Pakistan yang semasa kuliah bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar
Pakistan di Belgia.
PeeKay
adalah julukan dari masyarakat sekitar untuknya, karena kelakuan kocak dan pertanyaan
polosnya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyaanya tentang Tuhan memang logis tapi
dianggap aneh oleh orang sekitanrya. Tuhan dimana harapan satu-satunya untuk
menemukan remot kontrolnya. Pertanyaan kritisnya mengenai perbedaan agama yang
seoalah-olah mencerai-beraikan manusia, menjadi kebingungan terbesarnya
mengenai siapa Tuhan sebenarnya yang ia cari. Disinilah titik puncak
perjuangannya menemukan remot kontrol, hingga pertemuannya dengan Jaggu,
penyiar televisi, yang kemudian menjadi sahabatnya.
Proses
pencarian Tuhan oleh PeeKay, pada akhirnya menjadi program televisi dimana tempat
Jaggu bekerja. Hal ini mengundang reaksi dari seorang guru, Hindu Tapasvi
Maharaj (Saurabh Shukla), yang menjadi sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu
(Parikshat Sahni), dalam segala urusan mulai dari bisnis hingga kehidupan
keluarga. Tapasvi Maharaj, adalah seorang guru agama Hindu, yang memberikan
nama Jagat Janani kepada Jaggu. Tapi karena nama "Jagat Janani"
sering dibully di sekolah semasa kecilnya, maka Jaggu pun lantas menggantinya
dengan nama “Jagu”.
PeeKay dalam
proses pencarian Tuhan di tengah kebingungan, penemuan remot kontrol serta
mempertemukan Jagu dengan kekasihnya Sarfaraz yang berada jauh di Pakistan,
menjadi klimaks dari dari film ini. Film yang bernuansa komedi ini, penuh muatan
pesan pluralis dan kritik tentang bagaimana manusia memandang agama sebagai
jalan menemukan Tuhan itu sendiri. PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam
film ini. Selain mengajarkan Toleransi dan Kejujuran, PeeKay juga mengajarkan
tentang arti cinta yang tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu menjadi
milik Sarfaraz, mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay juga jatuh
cinta kepadanya.
Film ini
layak ditonton karena selain membawa pesan toleransi antar umat beragama, film
ini juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari penonton. Perasaan geli karena
lucu, sedih dan terharu hingga bahagia menyatu dalam satu bungkusan kisah pencarian
Tuhan.
Selamat menonton!!
Film ini layak ditonton
karena selain membawa pesan toleransi antar umat beragama, film ini
juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari penonton. Perasaan geli
karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia menyatu dalam satu
bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Film ini layak ditonton
karena selain membawa pesan toleransi antar umat beragama, film ini
juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari penonton. Perasaan geli
karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia menyatu dalam satu
bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
"Tuhan mungkin sudah
bosan minum air kelapa. Air kelapa muda menjadi simbol ritual agama
Hindu di Sungai Gangga," Demikianlah pemikiran PeeKay saat berada di
salah satu Gereja Katolik, di Kota New Dehli. Lalu ia bertanya kepada
petugas Misa, untuk apa anggur yang dipegang oleh Pastur di depan Altar.
Petugas tersebut cukup terusik dengan kehadiran PeeKay yang membawa air
kelapa muda. Ia lantas berusaha menjelaskan kepada PeeKay simbol
sebenarnya dari anggur yang digunakan dalam sakramen ekaristi. Setelah
mendapatkan jawaban, PeeKay segera menuju pasar dan mencari minuman
anggur. Kepada dua orang Muslim, ia lalu bertanya dimana rumah Tuhan.
Masjid, tempat ibadah umat muslim terdekat menjadi tujuan terakhirnya
membawa anggur untuk Tuhan. Tapi apa yang didapatnya, alih-alih
mendapatkan senyuman dari Tuhan yang sedang dicarinya, ia malah dikejar
oleh umat muslim yang sedang beribadah karena ketahuan membawa minuman
beralkohol ke Masjid. Inilah sekelumit kisah jenaka dan menyedihkan
pencarian PeeKay akan Tuhan, hanya untuk menanyakan keberadaaan remote
control-nya yang hilang.
Di akhir bulan Desember tahun 2015 tepatnya tanggal 19 Desember 2014,
industri perfilman India atau yang dikenal dengan nama Bollywood kembali
merilis film komedi PK. Penjualan film ini terbukti sukses dan
fantastis dalam satu bulan terakhir. Jasa penjual film online, merilis,
bahwa PK sudah mencatatkan pemasukan sebesar Rs 102 crore atau setara
dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar sepanjang sejarah
penjualan film secara online di India (sumber : kapanlagi.com). Tentunya
bukan tanpa alasan, kenapa penjualan tiket film secara online ini
terbilang fantastis. Film ini mendapatkan tempat di hati masyarakat
dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang pluralis. Film besutan
sutradara 3 Idiots (2009), Rajkumar Hirani, ini mampu memberikan pesan
toleransi antar umat beragama. Walaupun sudah dua bulan yang lalu
rasanya belum terlambat untuk memberikan sedikit resensi dari film ini,
mengingat banyak masyarakat yang belum sempat menontonnya.
Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar angkasa
yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir Khan).
PK yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang.
proses pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol”
agar dia bisa kembali ke planetnya, menarik perhatian seorang wanita
penyiar televisi cantik Jaggu (anushka Sharma). Jagu yang kebetulan
kehilangan kekasihnya Sarfaraz semasa kuliah di Belgia karena perbedaan
agama. Sarfaraz adalah seorang pria warga Pakistan yang semasa kuliah
bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar Pakistan di Belgia.
PeeKay adalah julukan dari masyarakat sekitar untuknya, karena kelakuan
kocak dan pertanyaan polosnya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyaanya
tentang Tuhan memang logis tapi dianggap aneh oleh orang sekitanrya.
Tuhan dimana harapan satu-satunya untuk menemukan remot kontrolnya.
Pertanyaan kritisnya mengenai perbedaan agama yang seoalah-olah
mencerai-beraikan manusia, menjadi kebingungan terbesarnya mengenai
siapa Tuhan sebenarnya yang ia cari.
Disinilah titik puncak perjuangannya menemukan remot kontrol, hingga
pertemuannya dengan Jaggu, penyiar televisi, yang kemudian menjadi
sahabatnya. Proses pencarian Tuhan oleh PK, pada akhirnya menjadi
program televisi dimana tempat Jaggu bekerja. Hal ini mengundang reaksi
dari seorang guru, Hindu Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla), yang menjadi
sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu (Parikshat Sahni), dalam segala
urusan mulai dari bisnis hingga kehidupan keluarga. Tapasvi Maharaj,
adalah seorang guru agama Hindu, yang memberikan nama Jagat Janani
kepada Jaggu. Tapi karena nama "Jagat Janani" sering dibully di sekolah
semasa kecilnya, maka Jaggu pun lantas menggantinya.
PeeKay dalam proses pencarian Tuhan di tengah kebingungan, penemuan
remot kontrol serta mempertemukan Jagu dengan kekasihnya Sarfaraz yang
berada jauh di Pakistan, menjadi klimaks dari dari film ini. Film yang
bernuansa komedi ini, penuh muatan pesan pluralis dan kritik tentang
bagaimana manusia memandang agama sebagai jalan menemukan Tuhan itu
sendiri.
PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam film ini. Selain mengajarkan
Toleransi dan Kejujuran, PK juga mengajarkan tentang arti cinta yang
tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu menjadi milik Sarfaraz,
mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay juga jatuh cinta
kepadanya.
Film ini layak ditonton karena selain membawa pesan toleransi antar umat
beragama, film ini juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari
penonton. Perasaan geli karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia
menyatu dalam satu bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
"Tuhan mungkin sudah
bosan minum air kelapa. Air kelapa muda menjadi simbol ritual agama
Hindu di Sungai Gangga," Demikianlah pemikiran PeeKay saat berada di
salah satu Gereja Katolik, di Kota New Dehli. Lalu ia bertanya kepada
petugas Misa, untuk apa anggur yang dipegang oleh Pastur di depan Altar.
Petugas tersebut cukup terusik dengan kehadiran PeeKay yang membawa air
kelapa muda. Ia lantas berusaha menjelaskan kepada PeeKay simbol
sebenarnya dari anggur yang digunakan dalam sakramen ekaristi. Setelah
mendapatkan jawaban, PeeKay segera menuju pasar dan mencari minuman
anggur. Kepada dua orang Muslim, ia lalu bertanya dimana rumah Tuhan.
Masjid, tempat ibadah umat muslim terdekat menjadi tujuan terakhirnya
membawa anggur untuk Tuhan. Tapi apa yang didapatnya, alih-alih
mendapatkan senyuman dari Tuhan yang sedang dicarinya, ia malah dikejar
oleh umat muslim yang sedang beribadah karena ketahuan membawa minuman
beralkohol ke Masjid. Inilah sekelumit kisah jenaka dan menyedihkan
pencarian PeeKay akan Tuhan, hanya untuk menanyakan keberadaaan remote
control-nya yang hilang.
Di akhir bulan Desember tahun 2015 tepatnya tanggal 19 Desember 2014,
industri perfilman India atau yang dikenal dengan nama Bollywood kembali
merilis film komedi PK. Penjualan film ini terbukti sukses dan
fantastis dalam satu bulan terakhir. Jasa penjual film online, merilis,
bahwa PK sudah mencatatkan pemasukan sebesar Rs 102 crore atau setara
dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar sepanjang sejarah
penjualan film secara online di India (sumber : kapanlagi.com). Tentunya
bukan tanpa alasan, kenapa penjualan tiket film secara online ini
terbilang fantastis. Film ini mendapatkan tempat di hati masyarakat
dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang pluralis. Film besutan
sutradara 3 Idiots (2009), Rajkumar Hirani, ini mampu memberikan pesan
toleransi antar umat beragama. Walaupun sudah dua bulan yang lalu
rasanya belum terlambat untuk memberikan sedikit resensi dari film ini,
mengingat banyak masyarakat yang belum sempat menontonnya.
Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar angkasa
yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir Khan).
PK yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang.
proses pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol”
agar dia bisa kembali ke planetnya, menarik perhatian seorang wanita
penyiar televisi cantik Jaggu (anushka Sharma). Jagu yang kebetulan
kehilangan kekasihnya Sarfaraz semasa kuliah di Belgia karena perbedaan
agama. Sarfaraz adalah seorang pria warga Pakistan yang semasa kuliah
bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar Pakistan di Belgia.
PeeKay adalah julukan dari masyarakat sekitar untuknya, karena kelakuan
kocak dan pertanyaan polosnya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyaanya
tentang Tuhan memang logis tapi dianggap aneh oleh orang sekitanrya.
Tuhan dimana harapan satu-satunya untuk menemukan remot kontrolnya.
Pertanyaan kritisnya mengenai perbedaan agama yang seoalah-olah
mencerai-beraikan manusia, menjadi kebingungan terbesarnya mengenai
siapa Tuhan sebenarnya yang ia cari.
Disinilah titik puncak perjuangannya menemukan remot kontrol, hingga
pertemuannya dengan Jaggu, penyiar televisi, yang kemudian menjadi
sahabatnya. Proses pencarian Tuhan oleh PK, pada akhirnya menjadi
program televisi dimana tempat Jaggu bekerja. Hal ini mengundang reaksi
dari seorang guru, Hindu Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla), yang menjadi
sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu (Parikshat Sahni), dalam segala
urusan mulai dari bisnis hingga kehidupan keluarga. Tapasvi Maharaj,
adalah seorang guru agama Hindu, yang memberikan nama Jagat Janani
kepada Jaggu. Tapi karena nama "Jagat Janani" sering dibully di sekolah
semasa kecilnya, maka Jaggu pun lantas menggantinya.
PeeKay dalam proses pencarian Tuhan di tengah kebingungan, penemuan
remot kontrol serta mempertemukan Jagu dengan kekasihnya Sarfaraz yang
berada jauh di Pakistan, menjadi klimaks dari dari film ini. Film yang
bernuansa komedi ini, penuh muatan pesan pluralis dan kritik tentang
bagaimana manusia memandang agama sebagai jalan menemukan Tuhan itu
sendiri.
PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam film ini. Selain mengajarkan
Toleransi dan Kejujuran, PK juga mengajarkan tentang arti cinta yang
tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu menjadi milik Sarfaraz,
mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay juga jatuh cinta
kepadanya.
Film ini layak ditonton karena selain membawa pesan toleransi antar umat
beragama, film ini juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari
penonton. Perasaan geli karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia
menyatu dalam satu bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
"Tuhan mungkin sudah
bosan minum air kelapa. Air kelapa muda menjadi simbol ritual agama
Hindu di Sungai Gangga," Demikianlah pemikiran PeeKay saat berada di
salah satu Gereja Katolik, di Kota New Dehli. Lalu ia bertanya kepada
petugas Misa, untuk apa anggur yang dipegang oleh Pastur di depan Altar.
Petugas tersebut cukup terusik dengan kehadiran PeeKay yang membawa air
kelapa muda. Ia lantas berusaha menjelaskan kepada PeeKay simbol
sebenarnya dari anggur yang digunakan dalam sakramen ekaristi. Setelah
mendapatkan jawaban, PeeKay segera menuju pasar dan mencari minuman
anggur. Kepada dua orang Muslim, ia lalu bertanya dimana rumah Tuhan.
Masjid, tempat ibadah umat muslim terdekat menjadi tujuan terakhirnya
membawa anggur untuk Tuhan. Tapi apa yang didapatnya, alih-alih
mendapatkan senyuman dari Tuhan yang sedang dicarinya, ia malah dikejar
oleh umat muslim yang sedang beribadah karena ketahuan membawa minuman
beralkohol ke Masjid. Inilah sekelumit kisah jenaka dan menyedihkan
pencarian PeeKay akan Tuhan, hanya untuk menanyakan keberadaaan remote
control-nya yang hilang.
Di akhir bulan Desember tahun 2015 tepatnya tanggal 19 Desember 2014,
industri perfilman India atau yang dikenal dengan nama Bollywood kembali
merilis film komedi PK. Penjualan film ini terbukti sukses dan
fantastis dalam satu bulan terakhir. Jasa penjual film online, merilis,
bahwa PK sudah mencatatkan pemasukan sebesar Rs 102 crore atau setara
dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar sepanjang sejarah
penjualan film secara online di India (sumber : kapanlagi.com). Tentunya
bukan tanpa alasan, kenapa penjualan tiket film secara online ini
terbilang fantastis. Film ini mendapatkan tempat di hati masyarakat
dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang pluralis. Film besutan
sutradara 3 Idiots (2009), Rajkumar Hirani, ini mampu memberikan pesan
toleransi antar umat beragama. Walaupun sudah dua bulan yang lalu
rasanya belum terlambat untuk memberikan sedikit resensi dari film ini,
mengingat banyak masyarakat yang belum sempat menontonnya.
Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar angkasa
yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir Khan).
PK yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang.
proses pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol”
agar dia bisa kembali ke planetnya, menarik perhatian seorang wanita
penyiar televisi cantik Jaggu (anushka Sharma). Jagu yang kebetulan
kehilangan kekasihnya Sarfaraz semasa kuliah di Belgia karena perbedaan
agama. Sarfaraz adalah seorang pria warga Pakistan yang semasa kuliah
bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar Pakistan di Belgia.
PeeKay adalah julukan dari masyarakat sekitar untuknya, karena kelakuan
kocak dan pertanyaan polosnya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyaanya
tentang Tuhan memang logis tapi dianggap aneh oleh orang sekitanrya.
Tuhan dimana harapan satu-satunya untuk menemukan remot kontrolnya.
Pertanyaan kritisnya mengenai perbedaan agama yang seoalah-olah
mencerai-beraikan manusia, menjadi kebingungan terbesarnya mengenai
siapa Tuhan sebenarnya yang ia cari.
Disinilah titik puncak perjuangannya menemukan remot kontrol, hingga
pertemuannya dengan Jaggu, penyiar televisi, yang kemudian menjadi
sahabatnya. Proses pencarian Tuhan oleh PK, pada akhirnya menjadi
program televisi dimana tempat Jaggu bekerja. Hal ini mengundang reaksi
dari seorang guru, Hindu Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla), yang menjadi
sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu (Parikshat Sahni), dalam segala
urusan mulai dari bisnis hingga kehidupan keluarga. Tapasvi Maharaj,
adalah seorang guru agama Hindu, yang memberikan nama Jagat Janani
kepada Jaggu. Tapi karena nama "Jagat Janani" sering dibully di sekolah
semasa kecilnya, maka Jaggu pun lantas menggantinya.
PeeKay dalam proses pencarian Tuhan di tengah kebingungan, penemuan
remot kontrol serta mempertemukan Jagu dengan kekasihnya Sarfaraz yang
berada jauh di Pakistan, menjadi klimaks dari dari film ini. Film yang
bernuansa komedi ini, penuh muatan pesan pluralis dan kritik tentang
bagaimana manusia memandang agama sebagai jalan menemukan Tuhan itu
sendiri.
PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam film ini. Selain mengajarkan
Toleransi dan Kejujuran, PK juga mengajarkan tentang arti cinta yang
tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu menjadi milik Sarfaraz,
mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay juga jatuh cinta
kepadanya.
Film ini layak ditonton karena selain membawa pesan toleransi antar umat
beragama, film ini juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari
penonton. Perasaan geli karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia
menyatu dalam satu bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
"Tuhan mungkin sudah
bosan minum air kelapa. Air kelapa muda menjadi simbol ritual agama
Hindu di Sungai Gangga," Demikianlah pemikiran PeeKay saat berada di
salah satu Gereja Katolik, di Kota New Dehli. Lalu ia bertanya kepada
petugas Misa, untuk apa anggur yang dipegang oleh Pastur di depan Altar.
Petugas tersebut cukup terusik dengan kehadiran PeeKay yang membawa air
kelapa muda. Ia lantas berusaha menjelaskan kepada PeeKay simbol
sebenarnya dari anggur yang digunakan dalam sakramen ekaristi. Setelah
mendapatkan jawaban, PeeKay segera menuju pasar dan mencari minuman
anggur. Kepada dua orang Muslim, ia lalu bertanya dimana rumah Tuhan.
Masjid, tempat ibadah umat muslim terdekat menjadi tujuan terakhirnya
membawa anggur untuk Tuhan. Tapi apa yang didapatnya, alih-alih
mendapatkan senyuman dari Tuhan yang sedang dicarinya, ia malah dikejar
oleh umat muslim yang sedang beribadah karena ketahuan membawa minuman
beralkohol ke Masjid. Inilah sekelumit kisah jenaka dan menyedihkan
pencarian PeeKay akan Tuhan, hanya untuk menanyakan keberadaaan remote
control-nya yang hilang.
Di akhir bulan Desember tahun 2015 tepatnya tanggal 19 Desember 2014,
industri perfilman India atau yang dikenal dengan nama Bollywood kembali
merilis film komedi PK. Penjualan film ini terbukti sukses dan
fantastis dalam satu bulan terakhir. Jasa penjual film online, merilis,
bahwa PK sudah mencatatkan pemasukan sebesar Rs 102 crore atau setara
dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar sepanjang sejarah
penjualan film secara online di India (sumber : kapanlagi.com). Tentunya
bukan tanpa alasan, kenapa penjualan tiket film secara online ini
terbilang fantastis. Film ini mendapatkan tempat di hati masyarakat
dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang pluralis. Film besutan
sutradara 3 Idiots (2009), Rajkumar Hirani, ini mampu memberikan pesan
toleransi antar umat beragama. Walaupun sudah dua bulan yang lalu
rasanya belum terlambat untuk memberikan sedikit resensi dari film ini,
mengingat banyak masyarakat yang belum sempat menontonnya.
Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar angkasa
yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir Khan).
PK yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang.
proses pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol”
agar dia bisa kembali ke planetnya, menarik perhatian seorang wanita
penyiar televisi cantik Jaggu (anushka Sharma). Jagu yang kebetulan
kehilangan kekasihnya Sarfaraz semasa kuliah di Belgia karena perbedaan
agama. Sarfaraz adalah seorang pria warga Pakistan yang semasa kuliah
bekerja paruh waktu di Kedutaan Besar Pakistan di Belgia.
PeeKay adalah julukan dari masyarakat sekitar untuknya, karena kelakuan
kocak dan pertanyaan polosnya tentang Tuhan. Pertanyaan-pertanyaanya
tentang Tuhan memang logis tapi dianggap aneh oleh orang sekitanrya.
Tuhan dimana harapan satu-satunya untuk menemukan remot kontrolnya.
Pertanyaan kritisnya mengenai perbedaan agama yang seoalah-olah
mencerai-beraikan manusia, menjadi kebingungan terbesarnya mengenai
siapa Tuhan sebenarnya yang ia cari.
Disinilah titik puncak perjuangannya menemukan remot kontrol, hingga
pertemuannya dengan Jaggu, penyiar televisi, yang kemudian menjadi
sahabatnya. Proses pencarian Tuhan oleh PK, pada akhirnya menjadi
program televisi dimana tempat Jaggu bekerja. Hal ini mengundang reaksi
dari seorang guru, Hindu Tapasvi Maharaj (Saurabh Shukla), yang menjadi
sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu (Parikshat Sahni), dalam segala
urusan mulai dari bisnis hingga kehidupan keluarga. Tapasvi Maharaj,
adalah seorang guru agama Hindu, yang memberikan nama Jagat Janani
kepada Jaggu. Tapi karena nama "Jagat Janani" sering dibully di sekolah
semasa kecilnya, maka Jaggu pun lantas menggantinya.
PeeKay dalam proses pencarian Tuhan di tengah kebingungan, penemuan
remot kontrol serta mempertemukan Jagu dengan kekasihnya Sarfaraz yang
berada jauh di Pakistan, menjadi klimaks dari dari film ini. Film yang
bernuansa komedi ini, penuh muatan pesan pluralis dan kritik tentang
bagaimana manusia memandang agama sebagai jalan menemukan Tuhan itu
sendiri.
PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam film ini. Selain mengajarkan
Toleransi dan Kejujuran, PK juga mengajarkan tentang arti cinta yang
tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu menjadi milik Sarfaraz,
mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay juga jatuh cinta
kepadanya.
Film ini layak ditonton karena selain membawa pesan toleransi antar umat
beragama, film ini juga mampu mengobrak-abrik suasana hati dari
penonton. Perasaan geli karena lucu, sedih dan terharu hingga bahagia
menyatu dalam satu bungkusan kisah pencarian Tuhan. Selamat menonton!!
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/andri.atagoran/pesan-toleransi-antar-umat-beragama-dalam-film-komedi-bollywood-pk_54f3523f745513962b6c705a
0 komentar:
Posting Komentar