Memanggungkan Indonesia

Kamis, 05 September 2013

Gus Dur, Seorang Pejuang Demokrasi

By on 07.17
Gus Dur muda
Sudah 2 tahun lebih, ulama sekaligus tokoh besar, KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab di panggil Gus Dur, telah meninggalkan kita. Dan kemarin, sebagian masyarakat memperingati 1000 hari wafatnya tokoh demokrasi ini. Namun karya-karya dan perjuangannya akan terus dan tetap hidup abadi. Banyak perjuangannya yang telah ia tempuh dalam menegakkan kebenaran yang di yakininya. Berpuluh tahun ia berjuang menegakkan demokrasi, membela kaum minoritas yang tertindas dan ikut memikirkan serta membangun bangsa dan negara yang tercinta ini. Kepergiaannya seakan membawa pesan kepada kita bahwa perjuangannya itu harus terus diperjuangkan oleh kita semua.

Sosok Gus Dur setidaknya telah memberikan banyak inspirasi yang tak ternilai harganya. Dan juga Gus Dur telah memberikan sumbangan pemikiran yang besar, dalam upaya membangun bangsa ini agar bisa maju ke arah yang lebih baik lagi. Inspirasinya itu di cerminkan lewat perjuangannya yang tiada henti. Meskipun dalam kekurangan sekalipun, tak lantas membuat Gus Dur berhenti berjuang dalam membela kebenaran. Dan hingga kini semangat Gus Dur itu masih terus di perjuangkan oleh organisasi dan lembaga yang telah ia buat seperti Forum Demokrasi dalam rangka menyalurkan segala aspirasinya.

Selain itu, sumbangsih pemikiran beliau yang amat luar biasa itu sebagian di torehkan lewat tulisan-tulisannya, yang jumlahnya sangat banyak. Gus Dur sangat peduli dan perhatian kepada kaum minoritas. Kala itu, Gus Dur ikut membela Ahmadiyah dan semasa ia menjadi presiden, ia juga banyak mengeluarkan aturan yang hingga kini di rasakan manfatnya oleh banyak orang, terutama bagi warga tionghoa seperti hari raya imlek yang di jadikan hari libur nasional. Lalu, yang menurut saya paling fenomenal adalah pengusulan pencabutan TAP MPRS tentang penyebaran paham Marxis-Komunis. Namun hal itu, tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebetulnya usulan itu merupakan sebuah gambaran pemikiran Gus Dur yang boleh dibilang sangat terbuka dan liberal. Pemikiran Gus Dur itu telah di akui banyak orang. Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang sangat pruralis dan humanis. Banyak orang yang condong pemikirannya mengikuti Gus Dur. Namun pemikiran Gus Dur itu kadangkala sering di salah tafsirkan oleh sebagaian orang. Tak jarang, Gus Dur sering disebut sebagai antek Zionis dan Barat. Bagi Gus Dur sendiri, anggapan itu adalah hal yang wajar di era demokrasi.

Gus Dur merupakan sosok kharismatik dan juga unik. Tidak banyak tokoh yang seperti dirinya. Selain sebagai agamawan, Gus Dur juga sering disebut sebagai budayawan. Tokoh yang pernah memimpin ormas Islam terbesar, NU ini, adalah seorang yang dalam pemahaman keagamaannya selalu menampilkan sebagai seorang yang terbuka dan moderat. Ia sering mengadakan diskusi lintas agama. Maka tidak heran, jika Gus Dur sangat di kenal oleh tokoh dan pemeluk agam lain.

Dalam perjuangannya, Gus Dur terhitung sebagai orang yang konsisten memperjuangkan yang menurutnya benar. Apapun resiko yang harus di tanggungnya. Di mata dunia, Gus Dur di pandang sebagai tokoh besar, bahkan Gus Dur pernah di anugerahi sebagai bapak pruralisme Indonesia. Suatu penghormatan yang memang pantas di sematkan kepada seseorang yang telah separuh hidupnya mengabdi dan memperjuangkan keadilan, terutamanya dalam hal keagamaan. Sebagai tokoh besar yang di hormati, disisi lain sosok Gus Dur adalah sosok yang sederhana. Itu terlihat dari rasa humornya yang tinggi. Dan sebagai seorang ulama Gus Dur mempunyai hobi yang menarik, yang mungkin mayoritas ulama tidak menyukainya, yakni gemar mendengarkan lagu-lagu barat seperti misalnya lagu-lagu dari Michael Jackson. Dari situlah dapat dilihat kebesaran Gus Dur selain dari pemikirannya juga dari sisi kesederhanaanya yang luar biasa itu.

0 komentar:

Posting Komentar