Tarian Hegong dari Kabupaten Sikka turut mengiringi Kirab Budaya NTT untuk Bangsa |
AZ,
Jakarta - Pemuda dan mahasiswa NTT yang tergabung dalam Organisasi
Kader Gerakan Patriot Muda NTT (Garda NTT), menggelar acara “Kirab Budaya NTT”
dalam menyongsong hari sumpah pemuda ke-87 pada hari Selasa, (27/10/2015) malam,
di sekitar bundaran HI hingga Patung Kuda Monas.
Kegiatan
yang mengusung tema “Bangga Menjadi Indonesia” ini dihadiri hampir 1.000
peserta pemuda dan mahasiswa dari berbagai elemen organisasi kedaerahan
masing-masing Kabupaten di NTT. Kegiatan
ini juga diikuti oleh perwakilan organisasi dari berbagai kampus seperti Sekolah Tinggi Perpajakan Indonesia(STPI), Universitas
Bung Karno (UBK) dan Universitas Islam
Negri (UIN) Syarif Hidayatullah. Turut ambil bagian juga dalam kegiatan ini
kontingen pemuda dan mahasiswa dari Maluku dan Papua.
Pentas
musik akustik, puisi dan beberapa tarian tradisional dari berbagai daerah
seperti Hedung dari kabupaten Flores Timur, Hegong dari Kabupaten Sika, Ja’i
dari Kabupaten Ngada dan Cakalele dari Maluku turut mengiringi arak-arakan
rombongan kirab. Rute kirab ini dimulai dari bundaran HI yang melewati Jalan santa
Theresia Menteng, Jalan Sabang dan berakhir di Patung Kuda
Lingkar Monas.
Dalam
siaran persnya, Ketua Umum Garda NTT, Wilfried Yons Ebiet menjelaskan bahwa ide
Kirab Budaya NTT ini berangkat dari diskusi kecil antar teman-teman sehingga
digelarlah acara ini meski dalam persiapan yang terbatas.
“Pergelaran
Kirab Budaya NTT yang digagas Gerakan Patriot Muda Nusa Tenggara Timur (Garda
NTT) ini mendapat dukungan dari seluruh elemen-elemen masyarakat, pemuda dan
mahasiswa serta tokoh-tokoh NTT diaspora Jakarta,” tutur Ebiet.
Sementara
itu menurut Sekertaris Jenderal Garda NTT, Marlin Bato, kegiatan kaum muda NTT
kali ini berbeda dengan pagelaran-pagelaran lainnya.
“Kirab
Budaya NTT merupakan ajang membangun kesadaran dan solidaritas, khususnya kaum
muda NTT. Selain itu, acara ini merupakan wujud dukungan generasi muda untuk
pengembangan potensi budaya dan pariwisata NTT,” ujar Marlin.
Menurut
pantauan media, ribuan warga Jakarta yang berada di sekitar jalur kirab tumpah
ruah untuk menyaksikan rombongan kirab yang tampil dengan
balutan busana tradisional dari berbagai wilayah di propinsi Nusa Tenggara
Timur. Rangkaian kegiatan kirab budaya ini berakhir di Patung Kuda Lingkar
Monas dan ditutup dengan parade tarian Ja’i massal , orasi-orasi singkat dari
perwakilan tiap-tiap kontingen dan pembacaan naskah Sumpah Pemuda.
“Kegiatan
Kirab Budaya ini bertujuan untuk mengukuhkan intelektualitas diri, mengokohkan
ikrar persatuan, menanamkan patriotisme cinta tanah air dan cinta budaya serta
membakar semangat jiwa bela negara tanpa titik akhir,” ujar Ebiet. (Andri
Atagoran)
0 komentar:
Posting Komentar